Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat dzarrahpun, niscaya dia akan melihat(balasan)nya. Dan barang siap yang mengerjakan kejahatan sebesar dzarrahpun niscaya dia akan melihat (balasan)nya pula.(QS.Al Zalzalah :7-8)
Dengan ayat diatas mengingatkan kita untuk selalu berhati-hati dalam bertindak, yang awalnya kita mulai dengan kebaikan pasti akan mendapat kebaikan, akan tetapi ketika suatu pekerjaan kita mulai dengan sikap atau keburukan dan niat buruk pada orang lain pasti akan mendapat balasan yang setimpal juga. baik balsan itu akan kita peroleh didunia maupun di akhirat nanti.
Islam tidak membebaskan hak berbicara sebebas-bebasnya tanpa ada adab dan akhlaknya. Bahkan Rasulullah saw langsung memberikan nasihatnya melalui sebuah hadits, beliau bersabda:"Lisan orang yang berakal muncul dari balik hati nuraninya. Maka ketika hendak berbicara terlebih dahulu ia kembali pada nuraninya. Apabila ada manfaat baginya, ia berbicara dan apabila dapat berbahaya, maka ia menahan diri. Sementara hati orang yang bodoh berada di mulut, ia berbicara sesuai apa saja yang ia maui."(HR-Bukhari-Muslim)
Begitu pula Allah swt memperingatkan untuk menggunakan lisan ini dengan sebaik-baiknya seperti dalam firmannya "Tiada ucapanpun yang diucapkannya melainkan ada didekatnya malaikat pengawas yang selalu hadir."(QS.Qaaf:18).
Berikut adalah poin-poin yang terdapat didalam adab berbicara tersebut:
- Berpikir sebelum berbicara
- berbicara dengan jelas dan tidak bertele-tele
- Tidak mengucapkan kebatilan
- Tidak berkata keji dan mencela
- Tidak sombong dan banyak bicara
- Menghindari dusta
- Menghindari ghibah, menceritakan aib orang lain, dan panggilan yang buruk
- Meminimalisir canda dan tawa
- Tidak membicara semua yang telah didengar
Tidak ada komentar:
Posting Komentar